Kabarmetro.id – Pemerintah Israel pada Rabu (22/11/23) menyepakati gencatan senjata di Gaza. Namun, jangka waktu gencatan senjata hanya empat hari.
Informasi itu disampaikan kantor perdana menteri. Mereka menyatakan, gencatan senjata dilakukan untuk pertukaran sandera serta masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Oleh Zionis Hamas dituding menyandera 200 lebih orang saat pejuangnya menyerang wilayah Israel 7 Oktober 2023 lalu. Serangan Hamas menewaskan 1200 orang di Israel.
Kantor PM Israel mengatakan, selama empat hari ini sebanyak 50 perempuan dan anak-anak akan dibebaskan.
“Setiap tambahan 10 sandera dibebaskan maka jeda akan diperpanjang sehari,” kata kantor PM Israel tanpa menyinggung pembebasan sandera Palestina yang juga dituntut Hamas, seperti dikutip dari Reuters.
“Pemerintah Israel berkomitmen untuk membebaskan seluruh sandera. Malam ini, disetujui usulan awal untuk mewujudkan tujuan ini,” sambung mereka.
Sebelum pertemuan kabinet Israel, yang menyepakati gencatan senjata, Netanyahu mengancam perang akan berlanjut bila Hamas tak membebaskan seluruh sandera.
“Kami sedang perang dan kami akan melanjutkan perang sampai seluruh tujuan kami tercapai. Untuk menghancurkan Hamas, bebaskan seluruh sandera dan pastikan tidak ancaman dari entitas di Gaza ke Israel,” kata Netanyahu.
Hamas sampai sekarang baru membebaskan empat tahanan yang seluruhnya berasal dari Amerika Serikat. Kelompok penguasa Gaza itu berkomitmen membebaskan seluruh tahanan. (Tomi)