Kabarmetro.id – Pelatih baru Thomas Tuchel dengan persiapan kurang dari 24 jam sebelum menjalani laga debut bersama Chelsea, Kamis (28/1).
Tanpa gol dalam laga melawan Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge tentu terlalu dini untuk menilai kinerja Tuchel dengan hasil seri ini.
”Intensitas yang kami tampilkan sudah sesuai dengan yang saya inginkan. Meski begitu, kami tetap harus realistis,” ungkap pelatih pengganti Frank Lampard itu seperti dilansir Football London.
Dilihat dari sisi positif dari kedatangan Tuchel adalah membawa angin segar bagi sejumlah pemain senior. Mantan tactician Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain tersebut ”menghidupkan” kembali mereka yang disingkirkan oleh Lampard.
Terlihat jelas adalah kembalinya gelandang Jorginho dan bek kanan sekaligus kapten tim Cesar Azpilicueta dalam starting XI.
Jorginho dan Azpilicueta setidaknya turut membantu Chelsea melakukan 820 operan sukses dan penguasaan bola hingga 78,9 persen. Dua angka itu membuat Tuchel ditahbiskan sebagai pelatih debut dengan statistik terbaik Chelsea selama era Roman Abramovich (sejak musim 2003–2004).
Sukses dalam operan dan penguasaan bola tidak berbanding lurus dalam efektivitas serangan Chelsea. Hanya 5 di antara 14 tembakan dari Azpilicueta dkk yang mengarah ke gawang Wolves. ”Kami masih bisa lebih klinis lagi ke depan,” ucap Tuchel.
Hasil imbang dalam debut sejatinya masih bagus bagi Tuchel. Sebab, pelatih Chelsea sebelumnya lebih akrab dengan kekalahan di laga pertama mereka. Sebut saja Avram Grant yang kalah 0-2 oleh Manchester United pada 23 September 2007.
Periode kedua Jose Mourinho juga berbuah kalah adu penalti 4-5 oleh Bayern Muenchen di Piala Super Eropa 2013.
Ada dua pelatih sebelum Tuchel tak luput dari start kalah. Masing-masing Maurizio Sarri yang kalah 0-2 oleh Manchester City di Community Shield dua musim lalu dan musim lalu pada Premier League Lampard keok 0-4 ketika melawan United. (Red/KM)