Kabarmetro.id – Acara penutupan Sekolah 1000 Guru Siaga 2020 yang digelar BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) berlangsung sukses, pada Kamis (17/12). Acara penutupan turut dihadiri secara daring oleh Direktur Utama BAZNAS RI, M Arifin Purwakananta, Plt Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo, dan Kepala BAZNAS Tanggap Bencana Dian Aditya Mandana Putri.
Selain itu, turut diikuti pula oleh para tenaga pendidik sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia.
Pada sambutannya, Arifin mengucapkan terima kasih kepada guru-guru di daerah yang berkontribusi dalam acara kegiatan sekolah guru siaga.
“Saya berharap dengan terselenggaranya acara ini, para guru dapat menjadi agen penggerak dan perubahan, mengingat sekolah merupakan tempat para santri untuk menuntut ilmu,” kata Arifin.
Sementara itu, Dian Aditya menyampaikan bahwa ketika terjadi suatu bencana di masyarakat, yang dapat menolong diri sendiri adalah kita sendiri. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya pengurangan risiko bencana perlu terus ditingkatkan.
“Maka dari itu, sangat diperlukan kesadaran dari diri sendiri untuk menyelamatkan diri dari bencana. Karena kita tak akan tahu kapan bencana akan datang, maka alangkah baiknya kita bersiap diri,” ujarnya.
Pada acara itu, turut dibacakan nominasi untuk kategori madrasah terfavorit yang dibacakan Wahyu Kuncahyo. MAN 3 Pandeglang, Banten jadi yang terfavorit, sedangkan madrasah terbaik dimenangkan oleh SMA Sains Tahfiz Islam Center, MTs Al- Faalak Pandak, dan juga MAN 1 Karang Asem. Acara penutupan ini ditutup dengan pembacaan Doa dari Ketua BAZNAS Kab. Mimika, Ustaz Umar Habib. (Red)