Jakarta, kabarmetro.id – Kawasan Bumi Perkemahan Jambore yang biasanya di gunakan warga untuk beraktivitas olah raga pagi, kini tidak lagi sejak pintu masuk di jaga orang yang mengaku petugas tiket dengan menggunakan baju seperti seragam Pramuka.
Ada hal yang aneh dimana petugas piket mengaku di pekerjaan kan oleh yayasan, tapi di seragam tidak ada logo yayasan atau badan hukum yang tercantum, termasuk nama petugasnya pun tidak ada.
Beberapa warga akhirnya membatalkan diri untuk berolah raga di dalam kawasan jambore yang udaranya masih segar, dan lebih memilih berolah raga di sepanjang jalan yang beresiko dengan polusi udara dan kecelakaan.
Dengan membayar tiket Rp 10.000 untuk kendaraan Motor dan Rp 5000 / orang barulah warga bisa menikmati udara segar, tapi beda dengan beberapa pengendara motor lainnya tanpa basa basi langsung melewati petugas tanpa membayar tiket masuk.
Kepada kabarmetro.id, petugas yang tidak ada namanya dan mengaku putra dari Kapospol dekat lokasi Sapi Perah mengatakan mereka pedagang di dalam kawasan yang sudah setor Burhan, pengelola yang di gedung pemasaran.
Pemandangan yang asri, udara yang bersih yang sudah tidak di temukan lagi di ibukota, menjadi area joging yang sempurna, namun tiba tiba rasa mules di perut membuat pengunjung harus kecewa, dan memaki maki pengelola.
Pasalnya setiap toilet yang di temukan dalam kondisi terkunci, Toren milik kementerian PU yang ada di depan Toliet hanyalah hiasan semata, ada beberapa warga yang harus ke semak semak untuk buang air kecil dengan bermodalkan 1 botol Aqua untuk membasuh.
Cilakanya bagi pengunjung yang ingin buang air besar, untungnya di area wisata air ada toilet yang bisa di gunakan, tapi sayang kondisinya tidak terawat, sampah dan kotoran manusia masih berserak karena tidak di sediakan gayung.
Merasa tidak nyaman lagi, pengunjung memutuskan untuk kembali ke rumah, lagi lagi harus membayar parkir motor sebesar Rp 5000, dan harus tidak boleh tidak, padahal petugasnya juga ngak punya tiket parkir.
Hari minggu yang kelabu, tidak ada protokol kesehatan ketika masuk, kena pungli dan mendapatkan fasilitas yang busuk pula.[] Red.