Jakarta,kabarmerto.id – Dari informasi yang dikutip dari dkijakartaprov.go.id, ” komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong Dinas Sumber Daya Air (SDA) menambah jumlah pembangunan instalasi sistem pengolahan air limbah domestik (SPALD) di kawasan permukiman, waduk dan rumah jaga pompa,”
Berdasarkan informasi yang di dapat kabarmetro.id, rencana kerja Dinas SDA DKI akan merealiasikan pembangunan SPALD untuk kawasan permukiman waduk dan rumah jaga pompa sebanyak 55 titik dengan total anggaran sebesar Rp 48,3 Miliar dengan APBD DKI 2019.
SPALD skala permukiman akan dibangun di enam lokasi yakni, Ciracas Prima, Muara Condet di Jakarta Timur, Kompleks Damkar Semper Barat, Tunas Harapan di Jakarta Utara, di wilayah Kemandoran dan Kompleks Damkar Ciganjur, Jakarta Selatan serta empat waduk yaitu Waduk Situ Babakan, Waduk Jagakarsa, Waduk Rambutan, dan Waduk Kaja.
Selain pembangunan SPALD juga akan dibangun 45 rumah jaga pompa secara bertahap yang akan dilanjutkan di 113 rumah jaga pompa lainnya dengan target awal pengerjaan akhir April 2019.
Pelaksanaan pekerjaan SPALD di wilayah Jakarta Utara tepatnya di komplek Damkar Semper Barat mendapat kritikan dari beberapa LSM dan pemerhati lingkungan dan perangkat pemda DKI Jakarta karena di duga banyak kejanggalan terkait hasil pekerjaan tersebut.
Beredarnya release dari kritisi hasil pekerjaan SPLAD di Komplek Damkar Semper Barat yang di kerjakan oleh kontraktor PT. Lam Gogo Abadi sbb :
Volume Pekerjaan diduga ada permainan yang tidak sesuai kontrak/gambar kerja dari Dinas SDA DKI Jakarta, dari hasil pemantauan di lapangan tampak pekerjaan belum selesai dan tidak mengacu pada peraturan dan perundang undangan dimana hasil pekerjaan proyek sudah diserah terimakan oleh Sudin SDA Jakut.
Para kritisi dari LSM yang belum bersedia memunculkan data dirinya, meminta Komisi D DPRD dan Gubernur DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi seluruh hasil pekerjaan PT. Lam Gogo Abadi, sebagai berikut :
1. Galian jaringan jalan masyarakat belum di Hotmix seluruhnya.
2. Mainhole 3 titik di belakang rumah warga belum dipasang tutupnya.
3. Closet WC warga belum dipasang
4. 14 bh Tutup mainhole di bak pengolahan Sepcitank dibuat dari bahan beton bukan plat Besi
5. Lokasi belum dibersihkan dan dirapikan
6. Cat Rumah jaga operator belum selesai, meja, kursi, gembok, pagar, peralatan kerja operator dan air untuk kerja dikamar mandi tdk ada.
Berikut dampak sosiologi bagi warga :
1. Uap udara dari SPALD dan Specitank bau dan menggangu pernafasan warga,
2. Meminta pertanggung jawaban Sudin SDA Jakarta Utara atas kerugian yang timbul di masyarakat sekitar.
Mengingat : Beredarnya kabar kedatangan pihak Dinas SDA DKI Jakarta datang ke lokasi pada tgl 14 /20 ) menemui Parmansah selaku juru kunci dan berpesan ” pekerjaan ini belum bisa diterima karena belum selesai dikerjakan,” 2
Diduga pada tanggal 15 April 2020 telah ada pertemuan dilokasi pekerjaan proyek antara pihak perusahaan, Sudin SDA Jakarta Utara, 4 orang operator SPALD dan Parmansah sebagai pemegang kunci, pada tanggal 16 April 2020 tampak SPALD sudah di operasikan.
Maka jadilah resmi Sudin SDA Jakarta utara memiliki SPALD di Kompleks Damkar Semper Barat Jakut, tetapi Proyek ini dikerjakan PT.Lam Gogo Abadi dari Dinas SDA DKI Jakarta, dan proyek ini kami duga belum selesai sesuai pelaksanaan, tetapi saat ini sudah diterima Sudin SDA Jakarta Utara dari pemborong ( inilah akibat dari proyek 2019 dipermainkan maka sampai saat ini belum selesai tetap diterima.
Berdasarkan informasi yang di dapat kabarmetro.id mencoba melakukan konfirmasi ke pejabat terkait melalui medsos whatsapp sampai berita ini diturunkan belum mendapatkan jawaban. [] Zul